Mudik....Mudik.......

Mudik menurut Wikipedia adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halamannya.
Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan.
Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua.

Sebenarnya kalo di bilang mudik juga tidak,soalnya tiap 2 minggu sekali biasa saya pulang ke Malang dari Surabaya. Tapi kalo di bilang mudik ya juga,kan saya merantau di kota orang.
Mudik taon ini dan dua taon ini rasanya bikin saya sebel. Sebel karena jalan yang saya lalui berbeda dengan dua taon lalu yang masih lancar. Selama dua taon ini atau taon ketiga saya mudik dengan sepeda motor,jalan yang saya lewati terkena musibah. Ya,musibah lumpur "Lapindo". Saya bukannya mau ikut campur masalah ini,cuman saya merasa ironis sekali di saat warga porong terkena musibah lumpur "Lapindo" kok masih banyak yang menganggap bahwa musibah tersebut layak di tonton. Lah orang2 yang menonton tsb apa tidak punya rasa kemanusiaan,warga porong yang menderita seperti itu masih juga ditonton bukannya dibantu.
Selama saya pulang pergi Malang-Surabaya tidak pernah sekalipun saya mampir tuk lihat Lumpur tsb. Karena menurut saya seandainya saya yang terkena musibah tersebut dan diliat oleh pengunjung,apa saya tega.
Dan para pengunjung tersebut malah membuat jalan antar propinsi tersebut jadi macet,sudah macet tambah macet.
Kok saya jadi curhat.....

Kembali ke Mudik. Kalo dulu sebelum Lumpur "Lapindo" ada,saya mudik pake sepeda motor(Honda Kharisma) berangkat jam 2 pagi bareng sama 2 orang temen(genda,andre"bendol"). Berangkat jam 2 pagi,nyampe Malang bisa nyampe jam 6. Padahal kalo hari biasa saya PP Malang-Surabaya hanya sekitar 1 jam 50 menitan. Soalnya waktu mudik tsb kami bertiga hanya jalan dengan kecepatan 20 sampe 40 km/jam. dengan kecepatan seperti itu bisa dibayangin lamanya,tp baru kali itu saya bisa merasakan enaknya Mudik. Saya ndak bisa bayangin pemudik2 yang tempat perantauannya sangat jauh dengan kampung halaman. Seperti yang ada pada tayangan tv,harus berjubel2 & berimpit2an untuk masuk bus atau kereta api. Atau juga yang bawa kendaraan roda dua yang harus melewati berbagai kota hanya untuk pulang kampung & bersilaturahmi,apalagi yang membawa anak2 kecil.

Sepertinya taon ini saya mudik seperti taon kemaren. Naik sepeda motor boncengin cewek saya,mampir di rumah cewek saya dan pulang ke rumah. Oh ya,buat Shinta ma Shanti ntar mas bawain oleh2 dari Gresik. Bandeng presto,khas Gresik. Bandeng presto yang pernah didatengin sama pak Bondan "Maknyuzz".

Buat para pemudik hati2 dijalan. Patuhi rambu2 lalu lintas. Apabila lelah mampir di Rest Area/SPBU untuk sekedar melepas penat.I am ready to Mudik.

0 Comments:

Post a Comment



Anda Pesan Kami Antar Siap Makan.

Nyari $$$$$$ di Internet Yuk!!!!!!

Valuebux! fortuda.com